Pages

Nggolek Blog :)

Minggu, 05 Februari 2012

a GreeN fog and aNori Love


                                                                                             KE I
Rasa sakit ini masih membayangiku, berkali-kali aku memaksa agar kelopak mata ini agar tertutup dengan sendirinya. Tapi hal itu semakin membuatku terbayang, seketika itu muncullah kabut tebal menyelimuti baying-bayang ini, tapi entah mengapa menurutku kabut ini berbeda. warnanya saja sudah berbeda. Kabut ini berwarna hijau, aku melihatnya sangat jelas di sela salah satu bagian kabut itu aku melihat sebuah lubang yang berbentuk hati. Memang aneh, tapi sungguh seperti nyata. Aku terpaku dengan pemandangan ini, seketika aku mencoba masuk kedalamnya dengan tubuh yang benar-benar kaku, ditelan dengan rasa takut yang perlahan menguasai tubuhku ini. Aku coba melangkahkan kakiku yang kaku seperti tertindas beton berukuran super, terus kulawan rasa kaku ini, setelah beberapa saat aku coba lagi, kali ini dengan tenang sembari menenangkan tubuhku yang tidak karuan, aku terus mencoba.

 1,2,3 yah, .

 hampir sampai sedikit lagi , .

 jantungku semakin berdetak,,

 ahhh… apa harus aku teruskan…

kucoba lagi selangkah demi selangkah melawan rasa takut itu sungguh bukan hal sepele,

kuangkatkan kaki ini..

 dannn.. wawww…

tiba-tiba cahaya hijau terpancar dari lubang ajaib ini, cahaya yang begitu hangat seakan menyambut diriku sebagai seorang Ratu. Aku langkahkan kaki ini kembali memasukinya, yahh tidak ada lagi rasa takut yang menyelimuti, karena yang kulihat disana sebuah pemandangan yang menakjubkan hmm.. Padang Rumput hijau, disekelilingnya kulihat domba-domba sedang mengitari padang rumput ini. Sungguh terasa aroma alam disekitarnya, aku terpaku menatap keindahan ini.

Seketika muncul dalam benakku “tempat apakah ini?” namun jawabannya adalah seorang lelaki yang sedang duduk diatas batu besar , dia sedang menatap sang Mentari seperti sedang memohon agar diberikan sesuatu yang dia inginkan. Aku ingin menghampirinya, aku menggigit bibirku, aku ragu.

 Aku hanya bisa menatap bagian belakang pada tubuhnya, namun,, tiba-tiba dia menatap wajahku. Tatapannya sungguh tidak biasa, awalnya dia seperti terheran-heran melihat wajahku. Tapi tiba-tiba wajah sumringahnya menunjukkan bahwa sepertinya dia senang melihatku.

Dia melihatku.. memandangiku.. dan… menghampiriku..

“Oh.. Tuhan sungguh manis sekali Lelaki ini” seruku dalam hati.

“Hai , apa kamu Nori?”

Dug.. , bagaimana bisa dia tahu namaku?

 Oh.. Tuhan keajaiban apa lagi ini..

Aku terkesima menatap wajahnya, memang sepertinya aku pernah bertemu. Aku terus menatapnya dan.. bayangan itu kembali muncull.. Masa lalu yang benar-benar menyedihkan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ehemm.. sedikit saja teman tentang diriku..

Perkenalkan namaku aNori Agatta, dirumah aku biasa dipanggil Ata, tapi orang-orang lebih suka memanggilku dengan panggilan Nori. Aku Bersekolah di SMP Suka Bangsa, kelas 9 tepatnya. Walaupun kelas Sembilan umurku sudah 16 tahun, aku telat bukan karena aku pernah tidak naik kelas, melainkan aku pernah berhenti sekolah selama 1 tahun.

Kenapa aku berhenti? Pasti ada alasan,

Yahhh.. memang ada sebuah masalah yang menyelimuti fikiranku dan masih belum bisa aku hilangkan dalam ingatanku. Masalah ini membuatku sock kawan. Sempat aku bertahan 1 bulan saja kupaksakan diri untuk sekolah, namun, tetap saja aku tidak kuat. Sampai akhirnya ibuku membiarkanku tidak sekolah selama 1 tahun.

Akan kuceritan masa lalu ini.

ketika ku berusia 7tahun aku memiliki seorang sahabat biasa kupanggil Niko, sudah 3 tahun aku bersahabat dengannya, tak heran kalau aku sudah biasa bersamanya. Orang menyebutnya kita ini seperti sebuah gitar, kemana-mana selalu bersama, saling membutuhkan. Bila gitar tanpa senar rasanya tidak layak, begitu pula dengan senar yang tanpa gitar. Walaupun Niko cowok dan aku cewek, tapi orang tak pernah memandang kami macam-macam, karena waktu itu kami masih kecil.

Suatu ketika seperti biasa aku pulang sekolah bersamanya, aku melewati jalan menuju rumah , rumah kita memang bersebelahan sehingga kami melewati jalan yang sama. Ketika aku akan melewati gang slamet, yeah.. jalan pintas menuju rumah. Terlihat ada keramaian ternyata disana ada perbaikan jalan. Jadilah kami berdua memutar jalan, kami melewati jalan Raya. Tapi tenang kami melewati jalur kiri di trotoar sehingga kami bisa aman, selain itu jalan raya ini sepi, jarang sekali kendaraan yang lewat. Benar-benar jalan raya yang aneh bagiku. topik yang sering kita bicarakan tentang pelajaran di sekolah. Aku yang sering bertanya karena aku akui Niko anak yang pandai dalam segala hal, sejak kelas1 dia selalu menjadi juara kelas, berbeda denganku yang hanya masuk 10 besar.

ketika kami sedang asyik ngobrol, tiba-tiba sebuah motor melaju kencang dari arah kejauhan. Kami hanya menatapnya, tapi motor itu melaju kencang menuju kea rah kami berjalan. Aku dan Niko masih memandanginya. tiba-tiba motor itu berhenti disamping kami. Pengendara itu segera membuka tutup kaca helm itu, sekilas kutatao wajahnya ,Orang itu benar-benar seram. Aku benar-benar takut. namun Niko tetap menenangkan diriku, aku berbalik bersembunyi dibalik tubuh Niko.

 Ku hanya bisa diam sembari menggigit ujung bibirku, aku bisa menebak bagaimana ekspresi raut wajahku saat itu. Namun.. tiba-tiba orang itu mengulurkan tangannya, dia menarik Niko dengan segala kekuatannya, aku merasakan sakitnya tangan Niko saat wajah seram itu menarik ujung pergelangan tangan Niko. aku menjerit- jerit dijalan yang sepi hampa itu. Aku tak bisa melakukan apapun, aku hanya bisa menangis tersedu-sedu. Lelaki seram itu kemudian memaksa Niko untuk segera duduk di jok belakang motor hitam itu. Niko mengerang kesakitan tetap berusaha melepaskan cengkraman lelaki seram itu, ia menjerit-jerit, dengan paksa orang itu menyekap Niko namun. Apa guna tenaga Niko berselisih jauh dengan orang yang dihadapinya, dengan mudah orang itu menggendong Niko, menaruhnya duduk di jok belakang, dan langsung membawanya pergi.

Segera motor itu melaju dengan kecepatan tinggi, menjauhi lokasi.

Hening.. seketika, yang terdengar hanya suara hembusan angin menyertai kepergian sosok lama yang sudah menjadi bagian dari hidupku. Aku menangis meratapi kejadian menegangkan yang baru terjadi sekitar 5menit yang lalu. Hujan gerimis datang menyertai tangisan ini, wajahku benar-benar lesu, aku hanya bisa mematung, sambil terus berharap lelaki seram itu kembali ke tempat ini untuk mengembalikan seorang sahabat yang sangat kunanti saat ini. air mata ini terus mengalir semakin deras, dadaku sesak, jantungku terus berdegup kencang, fikiranku melayang, kucoba menghentikan tangisan ini, Namun hanya mampu bertahan 2 detik saja. Kubuka kembali mataku yang sembab ini namun, yang kupandang hanya bayang-bayang , kepalaku terasa pusing, mata ini terpejam seketika, aku mulai tak sadarkan diri.

Ibu membangunkanku dari sebuah peristiwa buruk. Wajah ibu benar-benar pucat khawatir melihat keadaanku sekarang, disampingnya kupandangi sosok wanita yang sedang menangis tersedu-sedu sambil memandangi selembar foto, tergenggam ditangannya, terlihat wajah mungil sedang tersenyum menghadap kamera yang sudah siap untuk menangkap terlihat jelas di tangan kanannya ia membawa sebuah bingkisan yang berisi ikan hidup, dari senyumannya sepertinya ia bangga dengan ikan itu. Akupun terkesima menatap lembaran foto itu, kembali aku menangis menyesali semuanya, kupeluk pinggang ibu yang tersedia didepanku dengan erat, membuat dengan mudahnya ibu meraih tubuhku yang masih mungil ini. Aku menangis merasa kehilangan. Kehilangan semua canda tawa dan segalanya, gerimis yang kutemui ditempat peristiwa buruk itu kini berganti dengan hujan deras disertai angin. Suasana yang benar-benar  tidak mendukung dalam peristiwa ini. Kutundukkan kepalaku, sambil meneteskan sisa air mata ini sembari kubisikkan ke daun telinga ibu,  Niko menghilang…

                                                                                                      KE II
            Kembali kutatap wajah lelaki itu, “siapa dia?” hatiku bertanya. Aku memang merasakan hawa yang berbeda ketika kutatap wajahnya, sepertinya aku pernah melihat wajahnya, tapi siapa? Aku lupa, benar- benar lupa. Tetap kucoba mengeluarkan sepatah kata dari mulut kecilku.
“ I I I I …yaa.. kam..mu..? Mmmm..”

“gak usah takut aku Riko”

Dugg… Jantung ini seketika dalam hitungan detik berdegup kembali benar-benar degupan yang kencang ibarat macan yang sedang mengejar rusa dipelupuk mata. Seketika, Kembali ku mengingat

Yahh..  memang namanya RIKO bukan NIKO tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda dari dirinya.

“Rrrr..iii..ko? Mmmm” jawabku gugup

“Ya.. gak perlu takut Nori, aku hanya ingin menjadi temanmu” ucapnya sambil mengedipkan mata satu.

HHooowwhhh sungguhhh.. dalam hati kecilku

“Mmmm.. ayo kuajak kesuatu tepat” ajak Riko

“Hah?? Kemana”

“Ayolahh.. ikut aja ini tempat yang bener-bener special buat kamu Nor”

“Hmmm.. yaya ..tappi”

“Ayo!” Riko langsung menarik tanganku menggenggam erat dan langsung mengajakku berlari menuju suatu  tempat yang memang ingin dia persembahkan untukku.

“Ini dia !! bagus kan?”

Owhh. So Beautiful… 
Yahh.. kuakui indah sekali pemandangan disekitarnya, sebuah taman bunga yang elokk, dihiasi dengan kupu-kupu yang cantik bertebaran kesana kemari menyambut diriku. Seakan mereka menganggap aku adalah bagian dari mereka yang sedang mereka cari selama berabad-abad.

Aku coba memejamkan mata kuhirup udara segar disekitarnya. . Hmm… Sungguh Segarr! Kutatap kembali pemandangan indah ini. LUAR BIASA !! Ohh.. Tuhan memang engkaulah Sang Pencipta tiada tanding..

Aku melihat kebelakang, Riko tersenyum melihat kelakuanku. Tak sadar pipiku merah merona, aku memalingkan mukaku. Dan tiba-tiba…

 DUARRR !! suara bantingan pintu menggetarkan kamar tempat ku menikmati indahnya mimpi itu.

“Nori !! sudah jam berapa ini? Ayo cepatt bangun!! Ini hari awalmu disekolah baru” bentak ibu

“ Hooaammm.. iya ibu.. lagian kenapa sih kalo sekolah baru, gak masalah, disekolah lama aku juga udah kebiasaan telat! Hhuuhh..” sahutku sambil melompat dari kasurku segera menuju kamar mandi. Kubuka pintu kamar mandi, setelah itu kututup kembali pintu itu sambil kubantingkan tubuhku ke pintu itu.

“Benar-benar mimpi yang aneh “  ucapku lirih..
--------------------------------------------------------------------------BERSAMBUNG------------------

By : Nadya Rahmalia
NB : Ini cerpen pertama aku .. jadi mohon maaf yaa , kalo ni cerita nggak begitu menarik .. Thanks a Lot buat yg udah mau mbaca .. Siapapun kalian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar